Tips Chiz
Tips Menggunakan Bahan Pewarna Untuk Jajanan Pasar

Tips Menggunakan Bahan Pewarna Untuk Jajanan Pasar

Kue-kue jajanan pasar adalah alternatif mudah dan murah bagi anda yang membutuhkan hidangan untuk acara-acara khusus. Jajanan pasar tradisional adalah warisan kuliner nenek moyang yang bertahan dan digemari hingga kini. Jenisnya yang beragam dan unik, rasanya yang asli, dan sifatnya yang menyehatkan menjadikannya pilihan utama dalam setiap kesempatan. Aneka jajanan pasar tradisional seperti klepon, serabi, kue lumpur, kue apem, onde-onde, lupis ketan, kue lapis, kue mangkok, getuk, kue lapis legit, kue cubit dll adalah favorit semua orang dan menjadi alternatif menu sarapan pagi. Dari sisi tampilan dan rupa, kue jajanan pasar juga unik. Klepon misalnya berbentuk bulat berwarna hijau dengan taburan kelapa parut. Ada juga putri noong yang berwarna-warni dengan potongan pisang ditengahnya. Warna dalam jajanan pasar juga berperan penting terhadap selera makan anda. Warna jajanan pasar yang menarik mata biasanya akan menjadi pilihan pertama. Apakah anda lebih memilih jajanan pasar dengan warna pucat ataukah yang berwarna-warni? Lantas bagaimana cara pedagang kue mewarnai jajanan pasar yang dijualnya? 

Bahan pewarna makanan adalah salah satu komponen tambahan dalam pembuatan makanan dan minuman. Bahan pewarna pada jajanan pasar digunakan untuk memberikan daya tarik tersendiri bagi orang yang ingin mengkonsumsinya. Semakin cantik warna makanan, semakin besar juga daya tariknya. Dari segi bentuk, bahan pewarna bisa berbentuk cair, pasta, maupun bubuk. Sementara itu dari bahan pembuatannya, pewarna makanan dibagi menjadi dua yaitu pewarna alami dan buatan. Pewarna alami adalah pewarna makanan yang dibuat dari bahan-bahan alami misalnya daun suji, daun pandan, jeruk, buah bit, tomat, strawberry, wortel, dan sebagainya. Sedangkan pewarna buatan terbuat dari bahan-bahan kimia dan ada juga yang disarikan dari bahan-bahan alami kemudian dicampur. Salah satu contohnya adalah tatrazin yang punya banyak pilihan warna dan praktis. Berikut ini adalah tips menggunakan bahan pewarna pada jajanan pasar:

1. Prioritaskan Bahan Pewarna Alami
Bahan pewarna alami adalah pilihan utama setiap kali kita hendak membuat jajanan pasar. Selalu gunakan dan usahakan bahan-bahan alami untuk membuat setiap produk panganan. Anda bisa menggunakan bahan pewarna yang sudah terkandung dari bumbu-bumbu dan sayuran yang  banyak dijual di pasaran. Untuk mendapatkan warna merah anda bisa menggunakan umbi bit. Untuk warna oranye bisa didapatkan dari wortel dan warna kuning bisa diekstrak dari kunyit. Sementara itu untuk warna hijau anda bisa mendapatkannya dari banyak daun seperti daun suji dan daun pandan. Untuk warna biru anda bisa mendapatkannya dari kubis dan terakhir untuk warna pink atau merah muda anda bisa mendapatkannya dari buah strawberry. Masih banyak lagi warna yang bisa didapatkan secara alami tanpa harus menggunakan pewarna sintetis. Bahan-bahan pewarna alami untuk kue jajanan pasar tersebut jauh lebih aman untuk kesehatan anda sekaligus mempertahankan citarasa kue jajanan pasar tersebut. Anda pun bisa membuat taburan keju yang berwarna-warni dengan mencampurkan produk Prochiz Gold atau Prochiz Cheddar dengan bahan-bahan alami tersebut.

2. Pilih Bahan Pewarna Buatan yang Aman
Jika anda terpaksa menggunakan bahan pewarna buatan (sintetis) dalam membuat jajanan pasar. Maka perlu diperhatikan bahan sintetis yang aman dan diperbolehkan untuk pembuatan jajanan pasar ataupun panganan lainnya. Bahan pewarna sintetis yang diperbolehkan namun dibatasi penggunaannya antara lain tartrazin, kuning kuinolin, kuning FCF, karmoisin, ponceau, eritrosin, merah allura, indigotin, biru berlian FCF, hijau FCF, dan cokelat HT. Bahan pewarna sintetis tersebut diperoleh secara kimia dengan mencampur dua atau lebih zat menjadi satu zat baru.  

3. Hindari Bahan Pewarna Buatan yang Berbahaya
Bahan pewarna buatan yang dilarang digunakan untuk membuat jajanan pasar atau panganan lainnya misalnya adalah Rhodamin B. Bahan ini berbentuk serbuk kristal berwarna hijau atau ungu kemerahan dan tidak berbau. Jika dicampur dengan makanan, rhodamin B akan berubah warna menjadi merah terang. Zat ini biasanya digunakan untuk mewarnai tekstil, kertas, kain, kosmetik, produk pembersih mulut dan sabun. Rhodamin B sering dicampur dalam kerupuk, terasi, cabe merah giling, agar-agar, kembang gula, sosis, sirup, dll. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, rhodamin B dapat terakumulasi di dalam tubuh dan menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati dan bahkan kanker hati.   

4. Perhatikan Masa Kadaluarsanya
Bahan pewarna alami bisanya digunakan langsung sekali pakai dan jarang disimpan. Takarannya pun biasanya langsung disesuaikan dengan kebutuhan. Sedangkan untuk pewarna buatan bisa lebih awet dan dapat disimpan lebih lama di dalam kulkas. Namun sebaiknya jika sudah lebih dari 6 bulan sejak dibuka kemasannya, jangan digunakan lagi untuk keamanan dan kesehatan anda. Simak juga penjelasan bagaimana memilih resep kue basah atau jajanan pasar di tautan berikut ini: Tips Memilih Resep Kue Basah.

Nilai!

0