Resep Klapertart, Kue Khas Manado Rasa Belanda

Klappertaart atau yang lebih umum ditulis klapertart merupakan kue khas kota Manado, provinsi Sulawesi Utara. Kue ini sangat terkenal di kota tersebut dan lahir di sana. Namanya terdengar seperti masakan Belanda, karena awal terciptanya kue klapertart sendiri pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Bahan-bahan untuk resep adonan klapertart menggunakan kelapa, tepung terigu, susu, mentega, dan telur. Memasaknya pun ada berbagai cara. Yang pertama adalah dipanggang dan tidak dipanggang.

Tekstur dari klapertart sendiri berbeda sesuai dengan metode membuat yang digunakan. Jika klapertart dibuat dengan cara dipanggang, maka tekstur kue ini akan padat seperti roti seperti kue pada umumnya.

Berbeda hasilnya apabila dimasak tidak menggunakan oven alias dikukus. Klapertart dengan tekstur lunak dan lembut, terasa meleleh di dalam mulut. Lebih unik lagi, kue klapertart ternyata lebih nikmat disajikan dingin dari sejak zaman dahulu kala. Jadi, dinginkan terlebih dahulu dalam lemari pendingin sebelum disajikan.

Kue klapertart mengandung 163 kalori per potong penyajiannya. Kadar kalori ini tergolong cukup tinggi untuk makanan kue. Namun saat ini ada berbagai pedagang kue yang menjual klapertart dengan jumlah kalori yang lebih rendah, memanfaatkan bahan-bahan resep klapertart rendah kalori seperti susu rendah lemak, tepung protein tinggi, pemanis alami, dan tidak menggunakan gula sehingga ramah bagi teman-teman yang khawatir akan peningkatan kadar gula darah dalam darah.

Ada berbagai variasi rasa dari klapertart selain rasa original yang melegenda seperti klapertart rasa keju, cokelat, durian, stroberi, bluberi, selai kacang, dan lain-lain. Saat ini, klapertart tidak hanya tersedia di Manado melainkan tersebar di berbagai toko kue se-Indonesia.

Mari kita kupas tuntas cara membuat kue klapertart panggang bersama-sama.